Rabu, 07 Desember 2011

Tiga dosa perdana


TIGA DOSA PERDANA
Dosa-dosa ini menyebabkan Allah murka, manusia terusir dari surga dan bumi diliputi bencana.
Segala sesuatu itu  ada yang memulainya dan disebut sebagai yang pertama.Setelah muncul yang pertama, barukemudian disusul yang kedua, ketiga, keempat dan seterusnya.Yang banyak dikenal dan diingat orang biasanya yang pertama karena darinyalah  pelajaran diambil.
Begitu juga dengan dosa atau kehilafan. Ada tiga kehilafan yang pertama kali dilakukan oleh makhluk kepada penciptanya yaitu :
1.     Sombong
Dosapertama yang dilakukan makhluk adalah  sombong. Sifat ini dimiliki iblis dan ditunjukkan disaat Allah swt menyuruhnya untuk bersujud kepada Adam. Iblis menolak melaksanakan perintah itu dengan memberikan alasan. Ia katakan bahwa ia  menolakbersujud kepada Adam karena Iblis merasa lebih baik dari Adam. “Saya lebih baik dari dia. Engkau ciptakan saya dari api, sedangkan engkau ciptakan adam dari lumpur”. Demikian pembelaan iblis kepada Allah. Sejak saat itulah Iblis menjadi makhluk pembangkang, padahal, sebelumnya ia adalah makhluk yang taat kepada Allah. Sifat sombonglah yang menyebabkan dia akan menjadi penghuni  neraka untuk selamanya.

2.     Tamak / Rakus
Sifat ini dimiliki manusia. Adam manusia pertama yang menghuni surga mendapatkan segala yang diinginkan. Segala kebutuhannya terpenuhi dan segala fasilitas telah tersedia. Beraneka buah dan makanan yang tersedia diperbolehkan untuk dinikmati, kecuali satu pohon yang tidak boleh didekati. Ternyata semua kemawahan yang dimiliki Adam tidak membuatnya puas. Ia ingin menikmati semua yang ada dihadapannya. Larangan untuk mendekati pohon itu malah menambah hasrat  untuk menikmati buahnya. Pada akhirnya buah terlarang itu ia lahap. Petakanpun bermula, Adam terusir dari surga karena sifat yang dimilikinya.
3.     Iri hati/dengki
Irihati ataupun dengki selalu menggelayuti hati manusia. Rasa itu muncul saat ada saudara, teman, ataupun tetangga disekelilingnya mendapatkan nikmat yang terkadang tidak ia miliki. Sedih saat orang lain bahagia, dan senang saat orang lain menderita. Ia ingin kelebihan harta, jabatan ataupun kebahagian yang dimiliki orang lain itu lenyap berganti derita. Manakala itu terjadi iapun tersenyum bahagia.  Qabil tidak rela jika Habil saudara kandungnya itu memiliki calon istri yang lebih cantih dari calon istrinya. Dia menginginkan apa yang seharusnya menjadi hak Habil yaitu istri yang cantik. Iri yang tumbuh dalam hati habil berakhir dengan terbunuhnya Habil ditangan Qabil. Rasa dengki dan iri akan menabur dosa-dosa yang lain juga melenyapkan kebaikan yang telah dilakukan.

Ketiga dosa itu menjadi awal dari semua dosa dan penyebab terjadinya bencana.  Sombong dosa pertama yang dilakukan makhluk, Tamak Kesalahan pertama yang dilakukan manusia saat masih di surga, sedang Irihati  dosa manusia pertama di atas bumi. 

Begitu lembutnya sifat-sifat itu merasuk ke dalam hati, hingga tak terasa oleh manusia. Jika itu terjadi, maka perbanyaklah mohon ampun kepadaNya. Jika sifat itu masih bercokol, jangan wujudkan dalam perbuatan. Biarkan di dalam hati saja mudah-mudahan Allah mengampuninya.






Kamis, 03 November 2011

Segelas Air


HARGA SEGELAS AIR
Anugerah apa yang kau dapatkan hari ini? Pernahkah kita menghitung, berapa kekayaan yang kita miliki? Ada rambut yang menghiasi kepala, telinga untuk mendengar, mata yang dapat melihat orang-orang tersayang disekeliling kita, berbagai aroma dan wewangian bisa dinikmati dengan hidung, dan setiap hari kita bisa bicara, bercanda dan tertawaria. Ternyata nikmat yang menempel di bagian luar kepala saja begitu banyak, apalagi bila ditambah dengan  nikmat yang lain.
Adakalanya, anugerah Tuhan itu yang diberikan kepada kita tidak dirasakan sebagai suatu yang berarti, karena kita sudah terbiasa mendapat anugerah itu. Mata, rambut, telinga, lidah, dan semua anggota tubuh kita itu adalah suatu karunia yang tidak kita rasakan arti keberadaannya karena kita memilikinya dan dapat menggunakannya kapan saja kita mau.
Arti sesuatu baru kita rasakan manakala sesuatu itu telah tiada. Arti mata akan dirasakan bagi mereka yang buta. Orang-orang yang tuli akan memberikan arti pada fungsi telinga. Kalau mau tau arti rambut, tanyakanlah pada orang yang memiliki kepala botak. Si bisu juga akan memberi arti bagi lidah yang dengan mudah bersuara.
Kisah bijak hadir dari seorang Raja, Khalifah Harun Al-Rasyid. Suatu saat datanglah penasehat raja kehadapannya dengan membawa segelas air.
“Khalifah, Seandainya segelas air ini harus tuan minum, dan tidak ada air yang lain, dengan apa tuan menukar segelas air ini?” Tanya penasehat raja.
“Segelas air itu saya bayar dengan separuh hartaku?” jawab khalifah.
“Seandainya segelas air yang tuan minum harus keluar dari dalam tubuh tuan, dan ternyata tidak bisa keluar, Dengan apa tuan membayar agar air itu bisa keluar?”. Tanya penasehat kembali.
“Untuk mengeluarkan air dalam tubuhku itu, saya bayar dengan separuh hartaku” jawab khalifah.
Ternyata harga segelas air yang masuk dan keluar dari tubuh itu bagi Harun Al-Rasyid adalah seluruh hartanya.
Berapa gelas air yang kita minum setiap hari?,
Berapa kali kita membuang air dalam sehari?
kalikan dengan lamanya waktu kita hidup di dunia.
Dengan apa kita harus membayarnya?

 Kita takkan mampu menghitung nikmat Allah yang diberikan kepada kita. Celakanya kita tak pernah memikirkan atau merasakannya sehingga kita tidak bersyukur kepadaNYA. Segeralah bersyukur!, atau kita menunggu nikmat itu dicabut dari kita hingga berganti penyeselan dan kesedihan.

Rabu, 12 Oktober 2011

Kampung Buram


Pulang, Pak….! pulang, Pak ….!
Demikian, teriak Adit saat jarum jam di kelas menunjuk pada angka 10.20 wib. Adit salah satu siswa saya yang duduk di bangku kelas III Sekolah Dasar (SD). Denga tangan memegang perut, kepala tersandar, dia berulang kali merengek minta pulang.
Perilaku itu kerap ia lakukan di kelas saat hari beranjak siang. Bukan hanya Adit, teman-temannya juga menggeliat bak cacing kepanasan. Mereka tidak bisa berkonsentrasi untuk belajar lebih lama lagi.

“Kenapa sudah mau pulang, kan masih belum waktunya” Saya coba menanyakan.
“Lapar…..Pak! masih belum makan!” sahutnya sambil meringis.
“Makanya sebelum berangkat ke sekolah kamu mesti makan dulu!” saya menasehati.
“Mau makan apa, Ibu belum memasak” jawabnya.

Adit dan hampir seluruh temannya di sekolah biasa berangkat ke sekolah tanpa sarapan terlebih dahulu. Ibu mereka tidak biasa masak pada pagi hari. Pagi hari mereka gunakan untuk ke gunung mencari rumput buat makan ternak mereka. Mereka lebih mendahulukan mencari makan ternak mereka dari pada menyiapkan makanan untuk anak mereka sendiri.
Dengan uang Rp. 500 Adit dan yang lain pergi menuntut ilmu hingga siang nanti. Uang yang cukup untuk membeli satu bungkus kerupuk. Jajan inilah yang mengganjal perutnya hingga mereka pulang. Dari buku dan penjelasan Pak Guru mereka tahu kalau kerupuk bukanlah makanan yang cukup memberikan nutrisi bagi mereka. Tapi mereka memang tidak bisa memilih karena tidak ada pilihan makanan yang cukup gizi. Bagi mereka uang Rp.500 itu cukup berharga karena terkadang mereka juga berangkat tanpa uang saku.
Sekolah tempat saya mengabdi terletak di daerah pegunungan di Sumenep Madura. Suatu daerah yang gersang dengan struktur tanah berbatu. Tanah yang tidak bersahabat dengan tanaman pertanian, padahal penduduknya adalah petani. Saat musim hujan, mereka menanam jagung. Tanaman inilah yang bisa ditanam di sana. Jagunglah yang mereka makan sehari-hari.
Walaupun tidak sarapan dan tidak ada uang jajan dari orang tuanya, Adit tetap menuntut ilmu. Ilmu yang mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi kehidupannya dan orang lain.

Senin, 10 Oktober 2011

Wanita Haram


Wanita-wanita Haram
Sebelum aku menulis, beberapa saat aku berpikir, bagaimana mengundang pembaca mencicipi jamuan tulisanku ini. Dan proses bepikir itu berujung pada satu strategi memberi judul yang memikat. Diantara sekian judul yang berkelibat dalam imajinasi, kupilih judul yang menurutku memiliki daya magnet yang tinggi yaitu “Wanita-Wanita Haram”.
Judul dalam sebuah tulisan berfungsi untuk memanggil pembaca hingga pembaca mau melirik tulisan tersebut. Dalam posisi ini, judul layaknya sebuah “iklan” bagi suatu produk. Iklan yang baik akan mengoda konsumen untuk membeli produk tersebut, paling tidak iklan akan mempengaruhi persepsi konsumen hingga konsumen penasaran dan mau mencoba atau ingin lebih kenal dengan produk itu.
Dalam satu halaman surat kabar, tertulis berbagai macam berita. Berita yang kerap kali dibaca pertama adalah berita yang ditulis dengan judul yang merangsang keingintahuan pembaca. Jika pembaca benar-benar  menelusuri tulisan tersebut, maka misi sebuah judul berhasil.
Apakah pembaca melahap semua jamuan itu? Belum tentu. Untuk menjadikan pembaca kerasan, itu bukanlah tugas judul. Karena tugas utama judul adalah mengajak pembaca untuk menjelajahi suatu tulisan.  Sedangkan tugas mengikat pembaca hingga pembaca mau menelusuri setiap kata dalam suatu karangan merupakan tugas body tulisan. Jika body tulisan seksi maka pembaca bernafsu menggerayangi setiap lekuk body karangan. Jika tidak, maka bye…..bye…….
Tidak jarang konsumen dibikin kecewa oleh produsen. Dalam iklan, suatu produk dipersepsikan sebagai produk terbaik dengan kelebihan bla…bla….  Konsumen dengan suka rela merogoh kocek untuk membeli produk tersebut, karena memang iklannya menggiurkan. Buntut dari energi iklan yang memperdayakan itu adalah keluarnya omelan dari konsumen yang merasa ditipu oleh manisnya muka iklan. Mutu produk yang ia beli jauh dari rayuan iklan itu. Dasar iklan….!
Bukan hanya pembeli yang kecewa, pembaca terkadang juga monyon apabila isi tulisan tidak sesuai dengan judul yang diberikan. Judulnya “A” isinya “Z” nggak nyambung amat. Namanya saja judul, memang sebagai umpan bagi pembaca yang lagi lapar. Tapi yang lumrah itu judul sama isi harus nyambung, malah bukan lumrah lagi, itu hukumnya wajib muakkad. Kecuali bagi penulis yang memang mau “menipu” pembaca.
Apakah tulisan ini juga menipu anda? Silahkan anda menilai, dan itu hak anda mau menilai apa saja. Yang pasti dengan membaca judul di atas, tujuan dari pemilihan judul ini sukses dengan nilai A+.
Jangan kabur dulu!. Walaupun saya mau memelet anda tapi bukan berarti saya mau menipu. Saya bukanlah penipu seperti yang anda pikirkan saat ini. Syahwat anda untuk berkenalan dengan wanita-wanita haram itu akan terlampiaskan dengan informasi saya ini.
Wanita-wanita haram menunggu.
Miliaran wanita yang bertebaran di bumi ini beragam suku, ras, rupa ,strata sosial dan profesi dalam ajaran Islam tergolong wanita haram.
Keharaman wanita itu dipilah menjadi dua:
1.    Wanita yang haram dipandang, disentuh apalagi lebih dari itu.
2.    Wanita yang haram dikawini tapi boleh dipandang bahkan dicium.
Siapa saja wanita-wanita itu. Silahkan anda cari sendiri, saya hanya menunjukkan alamatnya. Untuk berkenalan dengan wanita-wanita haram itu silahkan anda buka kartu nama yang ada dalam Fiqh Munakahah.
Selamat berpetualang!